Pernahkah kamu terabaikan? Seperti apa rasanya?
Beri tahu aku bagaimana terabaikan yang kau
maksud.
Ketika kamu berbusa-busa menyampaikan idemu, namun tak
ada yang peduli dengan curahanmu. Ketika kamu dalam suatu perkumpulan, namun
tak seorang pun memedulikan— atau bahkan menyadari keberadaanmu. Ketika mereka
yang tak pernah memedulikanmu, sekonyong-konyong melibatkanmu dalam masalah
mereka untuk bersembunyi.
Uh, bahkan dirimu sendiri tak mampu menyebutkannya lagi, karena
terlalu banyak terabaikan itu menimpamu. Belati di sisimu pun mulai
mencuat keluar, tak sabar menghabisi mereka yang mengabaikanmu. Namun tangan
halusmu sekuat tenaga menekan belati itu masuk kembali ke sarangnya.
Hei, mengapa berhenti? Mengapa tidak sekalian saja kau
kirim mereka ke dunia abadi sana?
Ah, kau menyayangi mereka, bukan begitu?
Ya, akulah kamu, kamulah mereka.
Jadi, bagaimana rasanya terabaikan? Sakit ya? Sama-sama.
16 Desember 2013
"Yang kamu abaikan"
No comments:
Post a Comment