Navigation

Tuesday 18 June 2013

Hidup


Jadi, ini yang namanya hidup?



Kata orang, hidup itu indah. Tapi ada lagi yang bilang, hidup itu kejam. Aku tak tahu, mana yang harus aku percaya.

Aku hidup. Tapi dalam hati aku bertanya-tanya: kejam atau indahkah hidup yang aku jalani sekarang ini? Kejamkah? Tidak juga. Tak jarang ada hal-hal yang selalu buat aku tidak bisa berhenti tersenyum dan tertawa. Segelintir dari sekian banyak hal itu: keluarga, sekolah, teman... dan yang satu ini paling sering membuatku tidak bisa berhenti tersenyum. Cinta. Ah, ternyata hidup ini indah. Bagaikan sayap ikarus, yang membawaku terbang, melayang di atas bumi tempatku selama ini berpijak.

Namun, sayap ini membawaku terbang terlalu tinggi. Aku terlalu terlena dengan indahnya hidupku ini, sampai terik sang surya yang perlahan membakar sayapku pun tak kusadari. Aku lupa dengan pepatah "Tak ada yang abadi" itu. Keluargaku yang hangat, prestasiku yang gemilang, teman-temanku yang menyenangkan, juga kisah percintaan yang tak pernah lelah membuatku tersenyum, mereka mejauh. Mimpi-mimpiku akan segala yang akan lebih baik itu pupus. Sayapku terbakar habis. Dari ketinggian itu, aku terhempas ke bumi. Sakit...

Persepsi hidup itu indah cuma omong kosong belaka. Mereka bukan milikku lagi. Hidup itu kejam! Segala keindahan itu membuatku lupa akan eksistensi takdir yang membalikkan semuanya.

Sekarang aku mengerti. Hidup itu punya dua rupa. Indah dan kejam. Salah dari mereka tidak akan bertahan selamanya. Di mana hidup indah terjadi, sang “kehidupan kejam” juga menanti giliran untuk mengukir air mata yang menghapus senyumku. Siklus itu terus terjadi, karena inilah hidup sesungguhnya.

No comments:

Post a Comment