Juli 2010
Masih ingat, waktu kita menjalani MOS? Waktu itu kita masih
pakai putih-merah, dengan macam-macam atribut memalukan. 3 hari penuh hardik,
kejahilan para senior, juga dibimbing untuk beradaptasi. Karena SMPN 5 ini
berbeda dengan SD atau Madrasah Ibtidaiyah kita dulu.
Tibalah hari pertama, di mana kita resmi jadi siswa SMPN 5
Bekasi, rintisan sekolah bertaraf internasional yang dulu kita impikan. Seragam
putih-merah itu bertransformasi jadi putih-biru, dengan badge logo SMPN 5
Bekasi di lengan kanan. Ah, bangganya!
Lalu kita berbaur dalam berbagai kasta pergaulan. Dan mengenal
siklus teman-dekat-pacaran-putus dan seterusnya. Kalau mungkin, awet sampai ke
pelaminan.
Kita juga sudah naik kelas dua kali. Dicekoki berbagai
ugas, ulangan dan tes direktorat yang mengabu-abukan warna-warni hari di
sekolah. Keki rasanya, atau bahkan melalaikannya. Tapi sadarkah, semua itu
punya tujuan? Inilah SMPN 5 Bekasi, yang isinya para calon penerus bangsa yang
berkualitas. Amin.
Selama 3
tahun itu kita mengukir banyak cerita dan mengalami banyak peristiwa. Senang,
sedih, kecewa, romantis, penyesalan, kepuasan, memalukan, masih banyak lagi—
baik individu maupun kelompok.
Dan semua itu
harus berlalu dan meninggalkan jejak membekas di benak, yang kelak akan menjadi
cerita bagi anak cucu kita nanti.
Ah, memang
berat rasanya meninggalkan sekolah ini. Tapi bagaimana pun kewajiban kita
sebagai pelajar adalah melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah yang lebih
tinggi, di mana kita akan jadi anak putih abu-abu. Dan kisah-kisah dengan rasa baru menanti di SMA nanti.
13 Juni 2013
Widasari
Mau pakai putih abu-abu B)
No comments:
Post a Comment